Jumat, 26 Maret 2010

macam macam sambungan kayu

A. Dibanding dengan bahan bangunan yang lain, kayu mempunyai sifat yang khas yaitu kekuatannya besar, kenyal, ulet, keras, dan mudah dikerjakan. Selain itu kayu mudah terbakar, tidak tahan lembab, mudah lapuk, dan dapat berubah bentuknya. Pemakaian kayu sebagai bahan bangunan didasarkan pada tingkat keawetan dan kekuatnannya. Karena kayu merupakan bahan bangunan alam, maka dari pohonnya kayu dapat dibentuk berbagai macam ukuran yang berupa balok, dan papan. Di perdagangan ukuran kayu umumnya sudah tertentu antara lain : (ukuran dalam satuan cm)

  • 6/12 ; 6/10 ; 8/12 ; 10/10 ; 15/15 > disebut balok
  • 2/15 ; 2/20 ; 3/25 ; 3/30 ; 4/40 > diseut papan
  • 4/6 ; 5/7 ===> disebut usuk atau kaso
  • 2/3 ; 3/4 ===>disebut reng
  • 1/3 ; 1/4 ; 1/6 ===> disebut plepet

Karena keterbatasan panjang kayu yang ada diperdagangan, maka untuk suatu konstruksi kayu yang panjang diperlukan adanya sambungan kayu adalah dua batang kayu atau labeih yang saling disambumgkan satu sama lain sehingga menjadi satu batang kayu yang panjang. Pengertian hubungan kayu adalah dua batang kayu atau lebih yang saling dihubungkan satu sama lain pada satu titik tertentu sehingga menjadi satu bagian konstruksi. Pelu diperhatikan syarat-syarat hubungan kayu, antara lain : dibuat sesederhana mungkin tapi kokoh, hindari menarik kayu yang dalam, penempatan sambungan, harus tahan terhadap gaya yang bekerja padanya, konstruksi sambungan dibuat yang pas, jangan menggunakan kayu yang cacat.

Pada prinsipnya sambungan kayu dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

  1. i. Sambungan kayu ke arah memanjang
  2. ii. Sambungan kayu ke arah melebar
  3. iii. Sambungan kayu ke arah menyudut

Selain 3 macam sambungan kayu tersebut di atas, masih ada lagi 2 sambungan lain yaitu sambungan bersusun dan sambungan dengan pengunci.

Sambungan kayu ke arah memanjang ada 2 macam, yaitu memanjang ke arah mendatar (misalnya sambungan bibir lurus, sambungan bibir lurus berkait, sambungan bibir miring, sambungan bibir miring berkait), dan ke arah tegak (misalnya sambungan takikan lurus, sambungan mulut ikan, sambungan takikan lurus rangkap, sambungan purus lurus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar